SEJARAH DESA GETASPEJATEN
Pada abad ke 15 peradaban muria daratan khususnya bagian selatan dikuasai oleh kerajaan demak.
Pada tahun 1511 muria daratan khususnya pesisir selatan, yang pada sa`at itu di pimpin oleh senopati raden sukmoyono atau lebih dikenal dengan mbah suko. Di tahun 1513 majapahit yang dipimpin oleh krana wijaya (gerinda wadana) masuk ke wilayah pati dan merebut kekuasaan pati. Tahun 1515 pemerintahan pati membelot dengan pemerintahan majapahit, yang akhirnya tentara majapahit memporak porandakan daerah pesisir selatan selat muria. Pasukan majapahit yang dinamai manggala yuda (tentara) majapahit. Akhirnya kerajaan majapahit menguasai masyarakat pesisir selatan selat muria sampai ke pelabuhan tanjung karang, tindakan majapahit yang semena-mena terhadap kadipaten pati, dengan keberadaban tersebut akhirnya terdengar oleh kerajaan demak yang dipimpin oleh raden patah. Raden patah mengetahui kejadian tersebut sehingga terjadi peperangan majapahit dengan demak. Kerajaan demak akhirnya berhasil menangkan peperangan tersebut.
Di tahun 1516 setelah kejadian tersebut kerajaan demak menugaskan pemuka pemuka tokoh prajurit untuk bersiaga di wilayah pesisir selat muria. Adapun yang menjadi kewajiban untuk mengemban tugas sebagai keamanan wilayah tersebut adalah ki nanggul boyo (nangguli beboyo), sedangkan ki tanu gaten adalah sebagai sosok yang selalu memperhatikan situasi kerajaan demak, akhirnya ki tanu gaten menugaskan seseorang untuk menjadi pemimipin di lingkungan pelabuhan tanjung karang yaitu seorang demang (yang sekarang) menjadi mbah demang ( demang sama dengan wedono ) panggilan salah satu punden di desa tanjung karang.
Dengan perkembangan waktu ki tanu gaten tersebut akhirnya memperluas wilayah ke utara, sehingga daerah yang baru tersebut dinamai desa getaspejaten,yang menurut kronologi dengan ber congkol pohon jati yang mudah patah (getas) sedangkan (pejaten) adalah hutan jati yang membatasi perbatasan desa tanjung karang dengan desa getaspejaten serta desa jati wetan.
Sedangkan di tahun 1518 kerajaan demak mengutus sunan kudus untuk menduduki wilayah selat muria. Akhirnya sunan kudus berjuang mulai memasuki wilayah pesisir selat muria dan meluas ke utara untuk mengembangkan siar agama islam. Pada sa`at itu sunan kudus memerintahkan punggawa prajurit yang dibawanya untuk berjaga-jaga diwilayah pejaten, setelah sunan kudus memasuki lebih dalam lagi ada pengikut sultan haldirin yang mengikuti jenjang sunan kudus, yang tinggal di wilayah desa loram kulon dan mengembangkan ilmunya di desa getaspejaten yang dimana orang tersebut mempunyai nama marudin (mbah marudin) yang pada masa hidupnya membimbing warga pejaten untuk memperdalam agama islam. Serta berdagang. Sampai meninggal dunia di desa getaspejaten, akhirnya mendapat predikat gusjigang
Akhirnya di abad ke 15 mulailah masyarakat getaspejaten berkembang ke utara.dan berkembang dengan cepat baik peradaban maupun perdagangan.
Dari semua itu hanya ada satu hal yang bisa kita ketahui, bahwa keberadaan masyarakat desa getaspejaten beranjak dari selatan menuju ke utara.
Sumber berita : SUHARYONO ( Kasi Pelayanan )